SAMARINDA – Harapan para atlet Kalimantan Timur yang telah mengharumkan nama daerah di PON XXI Aceh–Sumut 2024 perlahan berubah menjadi kekecewaan. Hingga akhir Juli 2025, bonus yang dijanjikan belum juga cair. Padahal, kabarnya sudah dianggarkan dalam APBD Perubahan.
Sumarlani, pelatih gulat, menyaksikan langsung bagaimana motivasi atlet binaannya merosot. Dari puluhan orang, kini hanya belasan yang rutin datang latihan.
“Anak-anak tanya, ‘Untuk apa latihan kalau bonus pun belum jelas?’ Kami bahkan harus patungan untuk air minum,” ucapnya lirih, Jumat (1/8/2025).
Kondisi serupa dirasakan Iriansyah, atlet kabaddi. Ia kecewa lantaran nilai bonus emas beregu justru lebih rendah dari perak perorangan.
“Kami latihan sampai cedera—patah kaki, patah hidung. Tapi penghargaan seperti tak sebanding,” katanya.
Minimnya fasilitas dan pembinaan dari pemerintah juga menjadi keluhan. Beberapa cabor bahkan harus menyewa tempat latihan sebelum akhirnya mendapat peralatan sendiri.
Bagi para atlet dan pelatih, bonus bukan soal materi semata, tapi bentuk penghargaan atas perjuangan mereka. Kini, yang mereka harapkan hanya satu: kepastian dan perhatian dari pemerintah. (Air/Sam)



