Samarinda,Saranarepublika.com- Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja, bila ayah pergi bekerja, ku di caci dan maki. Penggalan lagu ini sangat menggambarkan raut wajah seorang anak gadis yang tinggal di kawasan Kelurahan Selili Kota Samarinda, saat dijumpai. Pada Rabu, 13 September 2023 sekitar Pukul 21.30 malam kemarin
Tubuhnya bergetar disertai tatapan kosong, saat dirinya dipeluk Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim.
Gadis berusia 10 tahun itu sangat terkejut dan ketakutan saat tim TRC bertandang ke rumahnya, tim mencoba menghampirinya. Tetesan air matanya mengalir membasahi kedua pipinya.
Bibir berdarah malam itu, tubuhnya banyak bekas luka membanjiri tubuhnya, kuat dugaan bekas luka yang dialaminya merupakan hasil perbuatan sang ibu tiri.
Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun mengatakan jika pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat jika di daerah tersebut kerap terjadi kegaduhan, terlebih jika ayah dari anak tersebut pergi bekerja.
“Jadi kalau tidak ada ayahnya, anak ini menangis sejadinya, info dari masyarakat sekitar,” ujar Rina.
Sebagai langkah awal, pihaknya berkordinasi dengan pihak berwajib untuk tindakan lanjutan sesuai hukum yang berlaku. “Kami fokus selamatkan anaknya, dari sisi medis dan psikisnya dulu jadi kami amankn dulu anaknya untuk hal hal yang tidak diinginkan,” ungkap Rina saat dikonfirmasi Kamis, 14 September 2023 pagi ini.
Selanjutnya hari ini untuk melengkapi berkas penyidik, pihaknya akan melakukan pendampingan visum.
“Untuk kasusnya di tangani Polsek Samarinda Kota, sementara ayah dan ibunya masih diamankan kepolisian untuk dimintai keterangan,” tandasnya. (Ps/Lel)