SAMARINDA- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda menuntut PT Pertamina Patra Niaga untuk bertindak tegas mengatasi permasalahan LPG 3 kilogram (Gas Melon) sepekan terakhir di Samarinda.
Ketua Pengurus Cabang PMII Samarinda, Abrori mengungkapkan kelangkaan LPG 3 kg sepakan terakhir ini, berdampak ke kenaikan harga LPG ditingkat pengecer yang dinilai membuat masyarakat menjerit.
“Ini menjadi kerisauan yang berakibat pada perekonomian masyarakat, karena LPG 3 kilogram menjadi kebutuhan penting sebagai penunjang dalam kebutuhan rumah tangga,” ungkapnya, Kamis (6/6/2024).
Selain itu, Abrori melihat PT. Pertamina Patra Niaga sekarang acuh terhadap arahan Pemerintah Kota Samarinda, untuk memindahkan terminal BBM di Jalan Cendana ke Terminal BBM kawasan Kecamatan Palaran.
“Padahal Pemerintah Kota Samarinda yang telah memberikan izin lokasi untuk
pemindahan terminal BBM sejak 2021,” pungkasnya.
Adapun tiga tuntutan yang disampaikan PMII Samarinda yakni pertama, evaluasi kinerja PT Pertamina Patra Niaga Kota Samarinda.
Kedua, Mendesak Pertamina-BUMN untuk melakukan pemindahan depot TBBM Pertamina Patra Niaga ke Kecamatan Palaran.
Terakhir, mengusut tuntas mafia gas melon mulai dari pangkalan sampai pertamina Kota Samarinda. (Kr/Ps)