SAMARINDA- Salah satu personil Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda, Polresta Samarinda yakni Aipda Solik ternyata menyimpan keahlian yang luar biasa, di luar tugas sebagai abdi negara.
Ditengah kesibukannya yang berprofesi sebagai polisi, Aipda Solik memanfaatkan waktu luangnya untuk berternak ikan lele. Dalam sekali panen, dirinya mampu menghasilkan lele berkualitas setiap kali panen yang mencapai berat 500 hingga 1 ton jumlahnya.
“Kami panennya setiap tiga bulan sekali dan langsung habis dibeli pengepul,” ujar Solik yang dijumpai di Kolam lele miliknya sepekan lalu.
Melihat banyaknya teman dalam komunitas peternak lele yang akhirnya ayah tiga anak itu menggandrungi kegiatan beternak lele disela-sela kesibukannya sebagai anggota polri.
“Dukungan teman-teman dan keluarga menabah semangat saya dalam mengelola kolam lele ini, hobi yang menghasilkan cuan,” tambahnya.
Dalam menjalankan bisnis ternak lele Solik tak sendiri, melainkan bantuan dari sang ayah mertua yang juga merupakan purnawirawan polri.
“Jadi kalau saya ada kegiatan dinas maka, bapak saya ini yang bantu kasih pakan hingga mengontrol kondisi air kolamnya,” sebutnya.
Sambung Aipda Solik, usaha sampingannya yang telah ia geluti selama tiga tahun belakangan ini. Terus bertambah populasinya hingga mencapai 7.000 ekor.
“Awalnya dimulai sekitar 2.000 ekor, teman saya kasih support. Kemudian berhasil dengan panen 200 kilogram lebih, akhirnya saya tambah lagi kapasitas sampai 7.000 ekor,” jelasnya.
Ia menjelaskan awal mula dirinya memutuskan untuk mencoba berternak lele ini karena dirinya ingin mencari kegiatan saat work from home, saat pandemi covid-19 lalu.
“Saya coba cari inspirasi kegiatan apa yang menghasilkan, walaupun kecil. Akhirnya saya coba ini berhasil dan saya kembangkan hingga sekarang,” terangnya.
Selain itu, Aipda Solik mengaku budidaya lele ternyata tidak semudah yang difikirkan. Melainkan, budidaya lele ini perlu diperhatikan dari segi pemberian pakan, vitamin, hingga sirkulasi air yang baik
“Perawatannya gampang-gampang susah, beruntung saya dibantu oleh orang tua. Kalau saya sendiri, tidak mungkin, karena saya punya jam kerja di kantor,” katanya.
Meskipun memiliki kesibukan di kantor, Aipda Solik bersyukur bahwa kegiatan budidaya lelenya tidak mengganggu pekerjaannya.
“Alhamdulillah untuk kegiatan dinas tidak terganggu. Pangsa pasarnya Alhamdulillah ada yang menampung. Untuk harga menurut saya sebagai petani stabil aja. Naik turunnya tidak terlalu signifikan,” pungkasnya. (Ps/Sr)