Samarinda,Saranarepublika.com- DPRD Kota Samarinda menyarankan adanya toko offline di Mall dalam keadaan mati suri agar dapat kembali bersaing.
Perkembangan zaman yang kian canggih dan membuat pelaku usaha memacu diri untuk terus bekerja keras.
Tak hanya itu, pelaku usaha juga harus pintar dan kreatif mengelola usaha. Misalnya pemilik toko offline di Mall.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar mengaku, masih kerap berbelanja ke toko-toko offline yang ada di pusat perbelanjaan di Samarinda.
“Kalau ada keperluan saya ke toko-toko kecil itu,” kata Deni, Selasa (3/10/2023).
Deni juga mengomentari toko-toko di Mall yang dalam keadaan mati suri, dengan menyarankan pemilik usaha harus lebih inovatif.
Jadi setiap produk yang dijual itu ada inovatif, mengingat perkembangan zaman yang cepat berubah, tentu menyebabkan persaingan kian ketat.
“Misal mereka juga harus berinovasi dalam bentuk dan harganya terus selektif dengan produk yang dijual,” serunya.
Selain itu, pemilik toko bisa berinovasi dengan platform digital atau menjual melalui online shop, namun dengan catatan produk harus diperhatikan dari kualitas.
Lanjut Deni, jangan sampai melakukan penjualan melalui online shop tidak sesuai dengan kualitas produk yang dijual, misalnya menjual baju kaos, maka barang yang dijual harus sesuai harga dan kualitas.
“Maka silahkan saja pemilik toko untuk berinovasi dengan turut berjualan online, tetapi selama ia bisa menjaga kualitas dan kesesuaian harga itu tadi,” imbuhnya.
Kemudian, ketika berjualan dirumah pun, harus pintar dalam berinovasi melakukan langkah-langkah untuk menawarkan jualan dengan jelas dan konkrit.
“Saya rasa dengan itu kini para pedagang masih bisa bersaing di era sekarang,” pungkasnya. (Nta/Ps)