Wali Kota Samarinda Geram dengan Banjir di Mugirejo, Ini Penyebabnya

Perusahaan Tidak Miliki RKAB 2023

Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau lokasi penyebab banjir lumpur di Kelurahan Mugirejo. (Foto: Lex/redaksi)

Samarinda,Saranarepublika.com- Banjir disertai material lumpur usai hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa waktu lalu hingga menyebabkan kawasan di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Sungai Pinang Kota Samarinda terendam banjir dan lumpuh dari aktivitas masyarakat beberapa saat.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kaltim melakukan inspeksi mendadak (Sidak) kelokasi yang diduga kuat menjadi penyebab banjir lumpur yang merusak pemukiman warga di Kelurahan Mugirejo.

Lokasi yang menjadi sorotan Pemkot Samarinda berada dilokasi penambangan batu bara milik konsesi CV Limbuh.

Masyarakat berbondong-bondong menyambut kehadiran orang nomor satu di Kota Tepian itu, untuk dapat menyampaikan aspirasinya selama ini atas aktivitas penambangan batu bara di kawasan tersebut.

Pemilik tambang batu bara tidak menampakan dirinya, hanya diwakilkan oleh Direktur PT Energi Global Indobara dan hadir Kepala Teknik Tambang (KTT) CV Limbuh.

Andi Harun geram atas pernyataan pihak perusahaan yang mengaku tidak melakukan aktivitas penambangan sepajang 2023, hal tersebut juga dibantah oleh masyarakat jika pernyataan pihak perusahaan tidak benar alias bohong.

Menyusul temuan bahwa pemilik tambang tidak memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) di tahun 2023.

Andi Harun dengan tegas menanyakan keabsahan aktivitas tersebut dengan menyoroti tidak adanya RKAB perusahaan.

“Saya tahu RKAB kalian tidak ada di tahun 2023 ini, kenapa kalian masih mengambil batu? Kan itu tidak boleh. Apa gunanya holling kalau tidak ada batu,” geram Andi Harun.

Ia juga menyoroti aspek keselamatan perusahaan. Ditemukan perusahaan tidak menerapkan safety bench dengan baik, yang berdampak pada meningkatnya potensi kerusakan pada lingkungan sekitar.

“Kalian dapat uang, tapi masyarakat luas yang menderita,” tandasnya. (Lex/Ps)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *