SAMARINDA- Musala Al-Harun dan Food Court yang berada di lantai 2 Pasar Merdeka Kecamatan Sungai Pinang Dalam Kota Samarinda, diresmikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Sabtu (10/2/2024) malam kemarin.
Terdapat 15 tenant Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner juga ada kegiatan operasi pasar murah, antusiasme masyarakat mengikuti kegiatan peresmian juga disediakan 750 porsi makanan gratis untuk dinikmati masyarakat.
Pasar merdeka yang saat ini telah berdiri megah, dahulunya pasar ini juga salah satu tempat kumuh dan hasil kerjasama OPD dan kordinasi yang baik, merupakan cikal bakal Pasar Merdeka dinobatkan sebagai pasar berstandar nasional.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Tercipta lingkungan pasar yang bersih, aman dan sehat ini, merupakan wujud komitmen pemerintah kota (Pemkot) melalui Dinas Perdagangan (Diadag) dalam mengembangkan UMKM di Kota Samarinda.
“Dulunya tempat ini merupakan kandang kambing dan tempat pembuangan sampah, Alhamdulillah banyak hal positif saat ini yang kita rasakan bersama,” kata Andi Harun.
Suasana Pasar yang nyaman dan bersih tentunya dengan dukungan fasilitas diharapkan dapat meningkat daya tarik masyarakat untuk berniaga di Pasar Merdeka ini.
“Tempat ini tidak kalah hebat dengan yang ada di Kota Besar,” ujarnya.
Lanjutnya, pihaknya tetap berkomitmen dalam melakukan meninjau dan pemantauan aktivitas pembangunan yang sedang berlangsung.
Hadirnya fasilitas ibadah berupa Musala yang nyaman dilingkungan Pasar juga menjadi nilai tambah.
“Jadi ingat saat ibadah haji, diarea-area aktivitas perdagangan selalu ada masjid, kita jaga dan rawat bersama tempat ini,” pesanya.
“Kedepannya kepala dinas dapat memfasilitasi teknologi digital dalam transaksi jual beli di foodcourt ini,” harapnya.
Marnabas Patiroy Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) menambahkan jika pedagang yang berjualan di Pasar Merdeka mendapatkan kompensasi Dalam penggunaan air dan listrik beberapa bulan kedepan secara gratis. Pedagang juga memiliki kewajiban membayar retribusi Rp 3 ribu per hari sebagai ganti sewa tempat.
“Jadi sementara ini biaya listrik ditanggung oleh Disdag dan air dari pedagang,” tandasnya. (Lex/Ps)