SAMARINDA – Senin pagi (1/9/2025), suasana di sekitar Gedung DPRD Kaltim diperkirakan akan dipenuhi ribuan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa. Namun, di balik hiruk-pikuk itu, ada pasukan berbaju biru yang berdiri tenang, siap menjaga keamanan kota dari sudut yang berbeda: petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Samarinda.
Sebanyak 40 personel dan 8 unit fire tank diturunkan untuk berjaga. Mereka bukan hanya siaga menghadapi kemungkinan kebakaran, tetapi juga menjaga agar aset pemerintah tetap aman. Penempatan armada pun diatur dengan cermat: 3 unit di dalam Gedung DPRD Kaltim, 2 unit di Kantor PU Kaltim, serta 3 unit lainnya di DPRD Kota Samarinda.
Kepala Disdamkarmat Samarinda, Hendra AH, menyebut langkah ini sebagai bentuk kolaborasi dalam menciptakan Kota Samarinda yang aman dan damai.
“Kami bukan hanya bertugas memadamkan api, tapi juga ikut menjaga aset daerah di tengah dinamika aksi penyampaian pendapat,” ujarnya.
Kehadiran petugas Damkar di titik-titik vital memberi rasa aman, tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi. Mereka berdiri sebagai garda tambahan, memastikan bahwa demokrasi bisa berjalan tanpa menimbulkan kerugian pada fasilitas publik.
Di balik kesigapan itu, ada kesadaran bahwa satu percikan kecil bisa menimbulkan bencana besar. Karena itu, kesiapsiagaan Damkar menjadi kunci untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami berharap semuanya berjalan kondusif. Damkar siap, tapi semoga tidak perlu digunakan,” tambah Hendra dengan nada optimis. (Sam/red)



