KUTAI TIMUR- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Anggota Komisi III Apansyah menyoroti permasalahan infrastruktur jalan, air bersih hingga listrik yang belum mengaliri pada sembilan desa yang ada di dapilnya yakni Kutai Timur.
Apansyah menjelaskan bahwa sebanyak 9 desa berada di kecamatan Sandaran belum teraliri listrik dan kondisi jalannya belum diaspal.
“Memang untuk menuju kesejahteraan masyarakat ini yang perlu diperhatikan yakni sektor infrastruktur jalan, air bersih dan listrik, setelah itu baru pendidikannya,” katanya di Gedung B DPRD Kaltim, Jumat (23/5/2025).
Apansyah menyebutkan sembilan desa di kecamatan Sandaran ini yakni Desa Manubar, Manubar Dalam,Sandaran, Tadoan, Marukangan, Susuk Luar, Susuk Dalam, Susuk Tengah, dan Tanjung Mangkalihat.
“Ada dua desa yang infrastruktur jalannya memperihatinkan di perbatasan Kutim dan Berau yakni salah satunya desa Tanjung Mangkalihat,” jelasnya.
Selain wilayah kecamatan Sandaran. Beberapa wilayah di daerah kecamatan Muara Bengkal kondisi jalannya juga masih belum baik.
“Di daerah hulu Muara Bengkal itu juga sangat memperihatinkan jalanannya,” terangnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, DPRD Kaltim telah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur. Untuk menganggarkan Rp1,3 triliu melalui bantuan keuangan dana usulan.
“Kita akan seleksi mana yang jadi prioritas dan saya akan terus memperjuangkan Kutim sebagai dapil saya untuk bangkit,”ucapnya.
Selain itu, kerja sama dengan perusahaan swasta juga dilakukan guna mempercepat pembangunan infrastruktur Kutai Timur.
“Kita akan berkolaborasi, pembangunan mana yang bisa di cover APBD silahkan dikerjakan guna APBD,” pungkasnya. (Asu/ADV*)



