Sigit Wibowo Ajak Warga Sepinggan Raya Hidupkan Kembali Nilai Budaya dalam Pemerintahan

Sigit Wibowo saat menyampaikan materi pada kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah di Balikpapan. (Foto: Mat/Redaksi)

BALIKPAPAN – Senin malam (6/10/2025), Lapangan Pickleball Kartini Residence di Sepinggan Raya tampak lebih ramai dari biasanya. Warga dari berbagai RT berkumpul, bukan untuk hiburan semata, melainkan untuk berbincang tentang hal yang kerap terlupakan: bagaimana nilai budaya bisa menjadi napas dalam pemerintahan.

Adalah Sigit Wibowo, anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PAN, yang menginisiasi kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-9 dengan tema “Kepemerintahan yang Baik Bersumber dari Nilai Budaya Bangsa.”
Di hadapan warga, Sigit berbicara dengan gaya yang hangat dan membumi — tak sekadar sebagai pejabat, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang ingin pemerintahannya lebih berjiwa.

“Pemerintahan itu bicara soal sistem dan lembaga. Tapi kepemerintahan adalah soal bagaimana kita menjalankan sistem itu — dengan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi warga,” ujarnya.

Menurutnya, banyak hal yang bisa dipelajari dari sejarah bangsa. Sebelum Indonesia merdeka, sistem pemerintahan kerajaan sudah berakar kuat pada nilai budaya, perdagangan, dan kearifan lokal.

“Dulu sebelum kita dijajah, nenek moyang sudah punya tatanan pemerintahan sendiri. Mereka memimpin dengan nilai budaya yang mengedepankan kebersamaan. Itulah akar yang harus kita hidupkan kembali,” jelasnya.

Bagi Sigit, membangun pemerintahan yang baik bukan hanya urusan pejabat, tetapi juga tentang bagaimana warga ikut berperan menjaga nilai kejujuran, gotong royong, dan musyawarah dalam kehidupan sehari-hari.

“Pemerintahan yang baik lahir dari masyarakat yang aktif dan peduli. Kalau kita kembali pada nilai-nilai budaya bangsa, saya yakin tata kelola pemerintahan akan jauh lebih manusiawi,” tambahnya.

Tak hanya berbicara teori, Sigit juga berusaha membuat suasana acara lebih ringan. Ia mengajak warga bernostalgia lewat kuis seputar nilai-nilai kebangsaan. Tawa pun pecah ketika beberapa peserta dengan semangat menghafalkan butir-butir Pancasila di depan warga lainnya.

“Dulu kita punya pelajaran PMP, P4, PPKN. Sekarang mulai jarang terdengar. Maka lewat kegiatan seperti ini, saya ingin nilai-nilai itu hidup lagi, terutama bagi anak-anak muda,” kata Sigit.

Kegiatan malam itu ditutup dengan doa dan obrolan santai. Bagi warga Sepinggan Raya, pesan yang dibawa Sigit terasa sederhana tapi kuat: bahwa membangun pemerintahan yang baik dimulai dari membangun kesadaran budaya — dari hati, dari rumah, dari lingkungan sendiri. (Mat/ADV/DPRD Kaltim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *