KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara melibatkan sejumlah ulama melalui kegiatan ulama peduli inflasi (UPI) dalam pengendalian inflasi menjelang idul fitri 2025.
Asisten II Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara (Kukar) Ahyani Fadianur Diani mengatakan bahwa para ulama yang tergabung dalam UPI ini memiliki peran penting dalam pengendalian inflasi di Kukar.
“Ulama dilibatkan dalam proses sosialisasi. Baik penjualan maupun pembelian barang,” katanya di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Senin 10 Maret 2025.
Dalam rapat pengendalian inflasi di Hari Besar Keagaamaan Nasional (HBKN) ini, Pemkab Kukar juga akan menghadirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) pada 11 Maret 2025, besok.
“Gerakan pangan murah ini berlokasi di Masjid Agung selama dua hari, mudahan bisa berjalan baik,” ucapnya.
Menurut Ahyani Fadianur, Kukar nomor satu terbaik se-Kaltim maupun nasional dalam pengendalian inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar pada tahun 2024 tercatat angka perkembangan inflasinya sejak bulan Januari hingga November 2024 berada di 1,5% hingga 3,5%.
“Kukar saat ini masih terkontrol inflasinya, jati tidak anjlok seperti lainnya, masih bagus inflasi Kukar,” ucapnya.
Selain itu, Ahyani Fadianur menyebutkan beberapa tolak ukur kondisi inflasi di Kukar ini yakni berada pada harga-harga bahan pokok penting (Bapokting) seperti cabai, beras, telur dan daging sapi.
“Itu yang paling utama menjelang lebaran, tapi cabai saat ini yang sebelumnya Rp120 ribu perkilogram sekarang turun Rp80 ribu per kilo,” ucapnya.
Terakhir, Ahyani Fadianur berharap harga bapokting di daerah Kukar dapat terus terkendali hingga mendekati hari idul fitri 2025 mendatang.
“Mudahan bisa tetap stabil harganya, khususnya di Kukar,” pungkasnya (Asu/Ps/Adv Diskominfo Kukar)