Samarinda,Saranarepublika.com- dr Syarifah Rahimah Alaydrus, wanita kelahiran 14 Agustus 1974 menghembuskan napas terakhirnya Pada hari Kamis, 6 Desember 2023 pukul 23.53 WITA di RS Abdul Wahab Syahranie Samarinda meninggal pada usia 49 tahun dan dikebumikan di pemakaman muslim Jalan Abdul Hasan Samarinda pada Kamis (7/12/2023) pada pukul 12.58 WITA.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas nama Pemerintah Kota Samarinda turut berdukacita kepada suami dan seorang putra dari keluarga besar almarhumah dr Syarifah Rahimah Alaydrus yang ditinggalkan.
“Samarinda berdukacita hari ini karena kehilangan salah satu aparatur negara, beliau dan seluruh tim medis, termasuk dokter, perawat, dan tenaga kesehatan, tanpa kenal lelah berjuang melawan COVID-19, bahkan hampir tidak pernah beristirahat selama 24 jam sehari,” kata Andi Harun saat melepas kepergian almarhumah dr Syarifah Rahimah Alaydrus.
dr Syarifah Rahimah Alaydrus memiliki riwayat hidup yang menginspirasi banyak orang. Sebagai seorang aparatur negara yang berdedikasi, beliau pertama kali dilantik oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan sejak saat itu almarhumah memimpin RS IA Moeis dengan penuh semangat terutama selama masa pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Ia mengatakan bahwa puncak dari dedikasi beliau adalah berhasilnya perjuangan untuk menjadikan RS IA Moeis sebagai rumah sakit internasional.
“Salah satu capaian yang patut dibanggakan adalah persetujuan RS IA Moeis sebagai rumah sakit internasional, berkat peran kunci beliau dalam berbagai negosiasi dengan pemerintah pusat,” tuturnya.
Warga Samarinda, Kalimantan Timur, bahkan seluruh Indonesia, diimbau untuk mengenang dr Syarifah Rahimah Alaydrus sebagai sosok yang memberikan dedikasi luar biasa dalam memajukan pelayanan kesehatan di wilayah ini.
“Semangat perjuangannya akan dikenang melalui pembangunan RS IA Moeis sebagai rumah sakit internasional, menjadi warisan berharga bagi masyarakat Samarinda dan sekitarnya,” tutupnya. (Lex)