SAMARINDA- Lagi-lagi persoalan distribusi air bersih oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) atau lebih familiar PDAM, Tirta Kencana Kota Samarinda menjadi sorotan masyarakat.
Puluhan Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di Jalan Padat Karya Gang Lobang III, Tanjung 14 Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda mengaku sudah beberapa bulan belakangan ini tidak mendapatkan air bersih.
Muhammad Umar (41) salah satu warga yang selalu mengkritik keras terhadap pelayanan PDAM di wilayah tempat tinggalnya itu, pasalnya sepanjang bulan Suci Ramadan 2025 ini dirinya dan warga sekitar tidak pernah mendapatkan pasokan air bersih.
“Kami disini sudah hampir setahun lebih pasang air PDAM, namun ya itu mengalirnya hanya malam saja sekitar Pukul 12 malam hingg jam 4 pagi itupun dibantu pompa alkon,” keluh Umar saat dijumpai Wartawan Saranrepublika.com Kamis (20/3/2025) sore kemarin.
Warga sekitar mengaku dilema atas kinerja PDAM Samarinda, Umar bersama ibu-ibu warga sekitar pernah bertandang ke kantor PDAM Tirta Kencana (Pusat) untuk menyampaikan aspirasinya. Tak berselang lama pipa-pipa milik warga teraliri air bersih tanpa bantuan pompa alkon.
“Habis kami naik ke kantor (PDAM pusat) air bersih kami nikmati sekitar seminggu, itu tepatnya pertengahan Februari 2025 sebelum bulan puasa. Selepas itu kami tidak pernah lagi dapat air bersih,” ungkapnya.
Disinggung terkait biaya retribusi bulanan kepada PDAM, hanya. Berkisar Rp 40 ribu saja setiap bulannya.
“Kalau bayar air kami disini ya murah banget, tapi ya karna tidak ada airnya,” tambahnya.
Umar bersama warga lainnya merasakan hal yang sama, untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan mandi,cuci,kakus (MCK) harus merogoh kocek Rp. 100 ribu per tandon ukuran 1200 liter.
“Kalau seminggu bisa 2 kali isi, berati Rp 200 ribu untuk air saja, syukur kalau cuaca hujan begini kami bisa tampung airnya untuk sekedar cuci-cuci saja. Untuk memasak kami beli air galon,” katanya.
Warga sekitar menaruh harapan yang bersar terhadap profesionalitas pelayanan PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda terhadap distribusi air bersih diwilayah tempat tinggal mereka.
“Kami ini tidak masalah kalau harus tengah malam air ngalir disini, dan korban biaya listrik tambahan karna pakai pompa air yang penting airnya ada,” tegasnya.
“Juga untuk para pejabat di PDAM jangan hanya janji manis saat di komplain bilang kalau ada apa-apa hubungi kami, nyatanya hingga saat ini tidak pernah lagi pesan WhatsApp saya dibalas,” tukasnya. (Frz/Ps)