Inovasi Baru Budidaya Rumput Laut Gunakan Keramba Tali Jaringan Apung Karya Anak SMA Nasional KPS

Bertanya Ramadhani saat menyerahkan modul KTJA. (Foto: Mt/Redaksi)

 

BALIKPAPAN– Bestarya Ramadhani, siswi SMA Nasional KPS Balikpapan, memperkenalkan inovasi Keramba Tali Jaringan Apung (KTJA) sebagai solusi untuk budidaya rumput laut di Pantai Smacly Lamaru, Balikpapan Timur. Kegiatan sosialisasi ini berlangsung pada Jumat (14/2/2025) lalu, dan dihadiri oleh berbagai pihak. Termasuk perwakilan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Camat Balikpapan Timur, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam presentasinya, Bestarya menjelaskan bahwa KTJA dirancang untuk membantu masyarakat pesisir dalam budidaya rumput laut jenis Eucheuma Cottonii, yang kerap terancam oleh ombak besar, terutama di akhir tahun. “Inovasi ini bertujuan untuk melindungi rumput laut dari gangguan alam, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa penerapan KTJA sebaiknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari skala kecil untuk memberikan dampak positif langsung bagi komunitas di Pantai Smacly. Sejak dimulai pada 6 September 2024, program ini sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan. “Alhamdulillah, KTJA berjalan dengan baik dan hasilnya pun semakin memuaskan,” lanjut Bestarya.

Bestarya juga mengungkapkan bahwa dengan dua keramba yang telah diterapkan, penjualan rumput laut yang dibudidayakan melalui KTJA menghasilkan Rp 51.000, sementara dengan metode tradisional hanya mencapai Rp 30.600. Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, lebih dari 100%.

Kepala SMA Nasional KPS Balikpapan, Noor Yanti Aziza, menyampaikan bahwa sekolah yang baru berdiri tiga tahun lalu ini berkomitmen untuk terus mengembangkan visi internasional dan mencetak siswa-siswa unggul. “Apa yang dilakukan Bestarya menjadi contoh nyata bagaimana solusi lokal bisa dibawa ke tingkat internasional, seperti yang dipresentasikan dalam program Glow Conference,” ujarnya.

Noor Yanti juga menjelaskan bahwa sekolah mereka memiliki berbagai program pengembangan bakat yang melibatkan seluruh siswa, termasuk tes minat bakat dan penulisan karya ilmiah. “Tujuannya adalah mempersiapkan siswa menjadi peneliti yang dapat berkontribusi dalam memecahkan masalah lingkungan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Bestarya,” tambahnya.

Sarni, Ketua Kelompok Tani Rumput Laut Cikal Bahari Kelurahan Lamaru, mengungkapkan bahwa pada panen pertama, satu keramba dapat menghasilkan sekitar 40 kilogram rumput laut. Sarni berharap DP3 Kota Balikpapan dapat mendukung lebih banyak petani untuk mengadopsi metode KTJA. “Kami berharap lebih banyak petani dapat menggunakan keramba KTJA untuk meningkatkan hasil budidaya mereka,” pungkasnya. (Mt/Ps)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *